Monday, April 26, 2021

Jembatan Batam-Bintan

Jokowi Jadi Bangun Jembatan Terpanjang di RI, Ini Faktanya

Pemerintah bakal menambah infrastruktur di bagian barat wilayah Indonesia, yakni proyek jembatan Batam-Bintan dengan panjang 7 Km. Dalam waktu yang tidak lama lagi, bakal ada pengerjaan pada proyeknya.

Berikut fakta-faktanya:


1. Jembatan Terpanjang di Indonesia

Jembatan ini bakal memiliki panjang 7 km dan menjadi terpanjang di Indonesia. Saat ini, status jembatan terpanjang jatuh pada Jembatan Suramadu yang membelah Selat Madura atau menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (Bangkalan). Panjang jembatannya mencapai 5,43 Km.

Sementara jembatan terpanjang kedua saat ini adalah Jembatan Dompak dengan panjang 1,5 Km. Selanjutnya ada Jembatan Tayan yang menghubungkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat menempati posisi ketiga dengan panjang 1,44 Km.


2. Kerjasama Bareng Swasta, Investor Singapura Mau

Berbeda dengan pembangunan Jembatan Suramadu yang lebih banyak menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), proyek Jembatan Batam-Bintan nantinya akan dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU). Investor dari Singapura sempat dikabarkan berminat pada proyek ini.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah melakukan pengkajian teknis dan finansial pada pembangunan Jembatan Batam-Bintan. Rencananya, pembiayaan pembangunan jembatan tersebut menggunakan skema KPBU. Namun, Pemerintah juga memberi dukungan finansial agar proyek tetap feasible.

"Dalam evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, tidak bisa totalitas dibiayai oleh KPBU, tetapi harus ada porsi dibantu oleh Pemerintah. Porsi Pemerintah sekitar 30%," ujar Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Yudha Handita Pandjiriawan, dalam keterangan resmi.


3. Terdiri dari Dua Jembatan

Jembatan Batam - Bintan termasuk jembatan khusus yang terdiri dari dua jembatan, yakni Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan. Sementara untuk porsi pembiayaan Pemerintah pada jembatan penghubung Batam - Tanjung Sauh, sedangkan Tanjung Sauh - Bintan akan dibangun oleh investor melaui proses lelang.

"Jembatan Batam ke Tanjung Sauh sekitar 2.000 meter dan Tanjung Sauh ke Bintan 5.000 meter, jadi total panjangnya sekitar 7.000 meter," terang Yudha.


4. Mimpi sejak 2005

Desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 2005 dan diperbarui tahun 2010. Namun karena ke depan berbentuk jembatan tol atau kendaraan yang lewat akan dikenakan tarif, sehingga terdapat perubahan desain agar menyesuaikan standar tol. Di mana lebar jembatan yang sebelumnya 28 meter disesuaikan menjadi 33 meter.

Dikutip dari laman Pemprov Kepri, rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan sudah diutarakan Presiden Jokowi April 2019. Karenanya, proyeknya masuk ke dalam dalam Major Project RPJMN 2020-2024.

"Untuk jembatan Tanjung Sauh ke Bintan yang KBPU, nanti desain yang ada menjadi basic design untuk di-update oleh investor menjadi DED (detail engineering design), sehingga untuk ditindaklanjuti apa yang kurang difinalisasi. Sementara Jembatan Batam-Tanjung Sauh karena menjadi tugasnya Pemerintah, kami akan selesaikan kekurangan yang ada dalam beberapa bulan, sehingga saat proses KPBU selesai, DED-nya juga selesai," jelas Yudha.


5. Segera Masuk Konstruksi

Saat ini progresnya masih masuk dalam tahap finalisasi pembahasan KPBU diharapkan segera mulai konstriksi. Selain itu Jembatan Batam-Bintan juga akan mendukung rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh dan Shelter di pulau Bintan. Memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas wilayah juga mengurangi waktu tempuh dan biaya orang/barang.

"Bapak Menteri PUPR dan Bapak Presiden berharap tahun 2024 tidak ada pembangunan fisik. Itu menjadi concern kami, maka targetnya sebelum 2024 jembatan ini sudah selesai," jelasnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, menjelaskan keunggulan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU dibandingkan menggunakan APBN sepenuhnya. Di antaranya, bagi swasta memiliki kepastian pengembalian (Investasi) plus keuntungan, sementara keuntungan pemerintah proyeknya banyak yang mengawasi.


"Sehingga tercipta tertib administrasi dan tertib teknis," jelas Basuki.


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210425121606-4-240645/jokowi-jadi-bangun-jembatan-terpanjang-di-ri-ini-faktanya

No comments:

Post a Comment

Related Posts