Batam Dulu
Mencari kerja di Batam pada periode tahun 1990 hingga
tahun 2000 masih terbilang mudah. Bahkan para calon pekerja bisa
memilih-milih di mana mereka hendak bekerja
“Bahkan sekuriti
perusahaan sampai mengejar-ngejar orang yang lewat di depan perusahaan
untuk merekrut orang,” ujar seorang warga Batam yang sudah tinggal sejak
sekitar tahun 1990-an di Batam.
Bahkan saking mudahnya, para
buruh pun dengan gampang berpindah-pindah perusahaan. Tak cocok di
perusahaan yang satu, loncat lagi ke perusahaan lain.
Batam Kemudian
Tak heran
lantas sejumlah perusahaan di Batam lebih memilih mencari pekerja dari
luar Batam. Mendatangkannya melalui pengerah jasa tenaga kerja.
Tujuannya agar tidak repot terus-terusan melakukan perekrutan.
Para
pekerja yang didatangkan itu untuk kelas operator. Kebanyakan wanita.
Mereka kemudian ditampung di mess atau dormitory. Dormitory ini masih
bisa dijumpai di Kawasan Industri Mukakuning.
Namun mengadu nasib di Batam memang tak semudah yang dibayangkan. Kendati banyak peluang namun banyak yang memutuskan kembali pulang. Peluang terbesar di Batam hanya sebatas operator kasar di pabrik-pabrik. Sedangkan tenaga ahli kerap diisi ekspatriat. Kalau pun ada penduduk lokal hanya sedikit.
Belum lagi biaya hidup di Batam yang cukup tinggi. Bahkan hasil survei BPS beberapa tahun lalu biaya hidup di Batam mencapai Rp 6 juta per bulan. Batam juga termasuk kota dengan biaya hidup termahal.
Batam Sekarang
Berbeda kondisinya saat ini. Pengangguran melonjak. Perusahan tutup. Kondisi ekonomi yang tak menentu dan kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat semakin membuat kondisi semakin parah.
Bahkan terkadang, lowongan kerja untuk 10 orang saja, bisa diperebutkan ribuan orang. Kondisi ini bisa terlihat di sejumlah kawasan industri di Batam, terutama di Batamindo.
Bahkan ribuan orang yang putus asa dengan hidup di Batam memutuskan balik kampung dan tak kembali lagi. Sejumlah pengusaha juga menjerit. Investasi makin sulit.
Para investor berduyun-duyun berinvetasi ke negara seperti Vietnam dan China. Sudah tak terhitung berapa investor yang mengalihkan investasi ke Vietnam atau pun negeri tirai bambu China.
Sumber :
http://batamnews.co.id/berita-23790-mitos-merantau-ke-batam-bila-anda-tiba-anda-menyesal.html
Monday, June 19, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kodepos: 29433, Kode Tlp: 0770 Muka Kuning adalah wilayah kelurahan di wilayah kecamatan Sei Beduk (Sungai Beduk) Kota Batam, Kepulaua...
-
McDermott Segera Tutup Operasi di Batam ? Selasa 16 Mei 2017, 16:29 WIB PT McDermott Indonesia, Batam dikabarkan merumahkan ratusan karya...
-
Batam Fast merupakan salah satu operator yang mengoperasikan Kapal Ferry dari Batam ke Singapore dengan Jadwal keberangkatan yang banya...
-
Sabtu 29 April 2017, 08:55 WIB Mantan Ketua Otorita Batam BJ Habibie mengaku sangat setuju Batam menjadi provinsi tersendiri atau terlepas ...
-
Mengintip "Silicon Valley Indonesia" di Batam 23 FEBRUARI 2020 Batam adalah salah satu pulau dalam gugusan Kepulauan Riau. Ba...
No comments:
Post a Comment