Monday, June 10, 2013

Taman Mini di Batam

Yusfa Hendri Berencana Membangun Taman Mini di Batam

Pameran Parwisata dan Ekonomi Kreatif kelima dibuka, Kamis (6/6/2013) di Exbihiton Hall Mega Mal, Batam Centre, Kepri. Eksibisi ini diikuti oleh beberapa kabupaten dan kota. 

Pameran kali ini berlangsung hingga 9 Juni 2013 mendatang. Aneka produk hasil seni dan kerajinan Indonesia hingga paket-paket pariwisata Indonesia ditawarkan dalam gelaran ini. Jadi Rajagukguk, panitia acara menyebutkan, pameran kali ini diikuti oleh 48 peserta dengan 32 stand.

"Tahun ini kami selenggarakan dengan mengangkat tema lebih mengenal dan mencintai negeri. Berbeda dengan tahun sebelumnya, jumlah peserta tahun ini lebih banyak," ujar Jadi Rajagukguk. 

Menurutnya, dalam kurun waktu kurang dari sebulan terjadi peningkatan jumlah pameran di Batam. Baik yang diselenggarakan di Mega Mall Batam Centre atau mal lainnya. Hal itu menunjukkan animo dari kabupaten atau kota lain yang melihat potensi Batam sebagai gerbang promosi.

"Termasuk pameran hari ini, memang menjadi upaya kami untuk sharing ke daerah lain. Sebab, tidak semua daerah punya aksesbilitas yang baik dengan wisatawan, seperti di Batam," jelasnya. 

Senada dengannya, Kadisparbud Kota Batam, Drs Yusfa Hendri MSi yang mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dimotori oleh Batam Promo itu. 

"Apalagi ini sudah bisa diselenggarakan secara annual, tentu kami dari sisi pemerintah sangat senang. Menariknya lagi, ada juga kota-kota yang akhirnya bisa melihat potensi Batam. Contoh itu Banyuwangi, kalau dilihat dari lokasi strategisnya mereka berdekatan dengan Bali. Tapi mereka juga nggak memungkiri peluang yang ditawarkan Batam, makanya mereka mau berpromosi lewat pameran ini. Inilah yang kita harapkan bersama, Batam jadi gerbang pariwisata Indonesia khususnya," jelas Yusfa.

Ia bahkan tak menampik, seiring perkembangan pameran-pameran yang berlaku di Batam, ikut mendorong sektor bisnis lain yang bergerak di bidang pariwisata.

"Ekonomi kreatif seperti kerajinan, sampai perfilman akhirnya berkembang di Batam. Belum lagi bisnis usaha makanan, seperti pusat oleh-oleh semakin berjamur di Batam. Kalau dulu orang cuma kenal Kek Pisang Villa, sekarang sudah banyak yang lain bermunculan," tambah Yusfa.

Ia pun mewacanakan untuk membuat Batam sebagai pusat promosi pariwisata dan investasi bagi daerah-daerah lain.

"Konsep seperti taman mini, kami yang menyiapkan lokasi dan kavling-kavling untuk 33 provinsinya. Nanti masing-masing provinsi bangun rumah adat masing-masing, dan diisi promosi pariwisata daerah. Tempat ini bisa jadi tempat kunjungan wajib bagi wisatawan asing yang datang nantinya," jelas Yusfa.

Sehingga, disamping jadi tempat wisata, lokasi itupun mampu mempercepat investasi di seluruh Indonesia. "Tapi ini baru wacana. Sebab ini membutuhkan investasi jugakan. Kita berharaplah dapat terwujud," harap Yusfa.

Sumber : batam.tribunnews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts