Diam-diam, ada sejumlah perusahaan asing berkelas di Batam yang hengkang ke luar negeri. Para perusahaan tersebut tak tahan dengan adanya demo yang dilakukan serikat pekerja di Batam.
Perusahaan yang hengkang bahkan berskala multinasional, dan sudah punya nama yang besar. Statusnya di Indonesia adalah Penanaman Modal Asing (PMA).
Franky mendapatkan laporan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau, terkait banyaknya aksi demo di kawasan free trade zone ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sempat mengunjungi Batam dan mendengarkan langsung keluhan dari para pengusaha tersebut.
Demo yang dilakukan sudah cenderung anarkis, selain sweeping terjadi juga penyanderaan, mogok kerja, dan lainnya.
50.000 Pegawai Kena PHK
Demo pekerja yang berlangsung di Batam sudah terjadi dalam 3 tahun belakangan, membuat sejumlah perusahaan asing memutuskan hengkang. Alhasil, banyak pekerja yang terpaksa kini menganggur. Tahun lalu, 2014, yang di-PHK itu minimum 50.000 orang sepanjang 2014 tahun.
Herannya, demo ini terus menerus dilakukan. Bahkan dia menduga ada sesuatu di balik demo yang terjadi.
2 Bulan Didemo Pekerja
"Gara-gara PHK, segala macam. Kalau yang namanya PHK itu kan bisa dibawa ke PHI (Pembinaan Hubungan Industrial) segala macam," kata Cahya, kala berbincang dengan detikFinance, Rabu (8/7/2015).
"Kadang PHK 5 orang, yang demonya itu ratusan orang dan berlangsung terus menerus. Kadang dari luar masuk, bukan pekerja 5 orang itu. Kan manajeman melakukan PHK karena ada alasannya. Sah-sah saja kalau saya lihat PHK itu," tuturnya.
Selain itu, lanjut Cahya, beberapa pekerja pun melakukan demo karena menuntut tunjangan dan upah naik, seperti pada umumnya. Namun, demonstrasi yang dilakukan justru tak membuat suasana kerja menjadi baik. Bahkan ada salah satu kasus demo yang dilakukan tak berhenti.
"Demonya dua bulan ini. Ini yang mengkahwatirkan. Kita kan tahu aturannya, Apindo tahu mana yang normatif dan tidak normatif. Kami tidak mengerti, serikat pekerja itu menjadi-jadi," jelasnya.
Demonstrasi ini menurut Cahya sudah terjadi sejak 3 tahun belakangan ini.
Ini Perusahaan yang Hengkang dari Batam Karena Demo Pekerja
Perusahaan-perusahaan asing berskala besar, satu persatu hengkang dari Batam, Kepulauan Riau. Sungguh sayang, karena perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) tersebut sudah punya nama besar. Apa saja?
Perusahaan yang sudah hengkang adalah Siemens. Kini, perusahaan tersebut tak lagi mengoperasikan pabriknya di Batam. Kemudian ada Japan Servo, lalu Seagate, Xenon, Sun Creation Indonesia dan lain-lain.
Penyebab perusahaan ini hengkang adalah karena tak kuat dengan demo buruh yang terjadi. Demo yang dilakukan pekerja dan serikat pekerja di Batam ini, sudah tergolong mengkhawatirkan, mengganggu lingkungan pekerjaan. Alhasil, perusahaan-perusahaan tersebut hengkang dari Indonesia.
Yang saat ini masih didemo Phillips sudah dua bulan, yang masih didemo sampai sekarang Sanmina, Sanyo, Mcdermoot ada indikasi untuk relokasi pabrik keluar Batam.
Batam hingga saat ini belum bisa mengalahkan Singapura yang jauh lebih maju, meski jaraknya berdekatan. Entah mengapa, Batam selalu diganggu isu demo, yang membuat pertumbuhan industrinya lambat, dan sulit mengalahkan tetangganya Singapura.
Tanggapan Menteri
Aksi demonstrasi oleh para buruh di Batam, Kepulauan Riau membuat beberapa perusahaan asing memutuskan untuk hengkang. Di antaranya adalah Siemens, Seagate, Japan Servo dan beberapa perusahaan lainnya.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menilai kondisi ini sebenarnya hanya akan merugikan para buruh sendiri. Sebab ketika perusahaan hengkang, maka buruh akan hilangnya kesempatan bekerja.
Menurutnya, dalam penanganan persoalan ini penting sekali komunikasi yang intensif dengan buruh. Termasuk jika yang dibahas adalah penetapan upah buruh.
Demonstrasi memang merupakan hak bagi para buruh. Tapi inti dari aktivitas tersebut adalah penyampaian aspirasi. Bila dengan komunikasi mampu menyampaikan aspirasi, tentu aksi yang merugikan banyak pihak tidak akan terjadi.
Hal ini bukan hanya sekedar persoalan penetapan upah dan jaminan oleh buruh terhadap perusahaan. Melainkan tarik menarik investor antar negara secara regional.
Perebutan investor antar negara adalah bagian dari kompetisi. Tentu banyak upaya yang dilakukan oleh pihak negara lain untuk menarik investor. Tak terkecuali memanfaatkan kekuatan buruh.
Dalam keyakinannya, Franky mengatakan investor yang hengkang dari Indonesia tidak akan jauh-jauh mencari lokasi baru. Karena pasar yang dituju tetaplah Asia Tenggara dan sekitarnya.
Sumber :
http://finance.detik.com/read/2015/07/08/114957/2963358/4/perusahaan-asing-hengkang-dari-batam-50000-pegawai-kena-phk
http://finance.detik.com/read/2015/07/08/152402/2963666/1036/2/siemens-hingga-seagate-hengkang-dari-batam-ini-kata-menperin
http://finance.detik.com/read/2015/07/08/080940/2963112/1036/ini-perusahaan-yang-hengkang-dari-batam-karena-demo-pekerja
http://finance.detik.com/read/2015/07/08/071641/2963085/1036/diam-diam-sejumlah-perusahaan-asing-hengkang-dari-batam-ada-apa
http://finance.detik.com/read/2015/07/08/083603/2963133/1036/perusahaan-pilih-cabut-dari-batam-karena-2-bulan-didemo-pekerja
No comments:
Post a Comment