Wednesday, October 23, 2013

Nama Kecamatan dan Kelurahan di Batam


Kecamatan dan kelurahan di Batam

Belakang padang
Tanjung sari
Sekanak Raya
Pemping
Kasu
Pecong
Pulau Terong

Batu ampar
T sengkuang
Sungai jodoh
Batu merah
Kampung Seraya

Sekupang
T.riau
Tiban Indah
Patam lestari
Tiban Baru
Patam Lama
Sei Harapan
Tanjung Pinggir

Nongsa
Kabil
Sambau
Batu besar
Ngenang

Bulang
Pulau buluh
Temoyong
Batu legong
Pantai gelam
Setokok
Bulang lintang

Lubuk Baja
Batu selicin
Lubuk baja kota
Kampung apelita
Baloi kota
Tanjung uma

Sungai beduk
T. piayu
Duriangkang
Mangsang
Muka kuning

Galang
Sijantung
Karas
Sembulang
Subang mas
Rempang cate
Air raja
Pulau abang
Galang baru

Bengkong
Bengkong laut
Bengkong indah
Sadai
Tanjung buntung

Batam Kota
Teluk tering
Taman baloi
Sukajadi
Belian
Sungai panas
Baloi permai

Sagulung
Tembesi
Sungai binti
Sungai lekop
Sagulung kota
Sungai langkai
Sei pelunggut

Batu aji
Bukit tempayan
Buliang
Kibing
Tanjung uncang

Monday, October 21, 2013

Mitos Barang Murah di Batam


Bagi sementara orang, Batam diingat karena dua hal: tempat belanja barang terkenal dengan harga murah dan tempat transit ke Singapura atau Johor. Karena alasan itu, hampir semua pelancong domestik yang ke Batam membawa paspor. Tentu juga membawa cukup uang untuk belanja aneka tas, ponsel, parfum, dan terkadang minuman keras impor.

”Harganya lebih murah dibandingkan di luar. Rugi jauh-jauh ke Batam kalau tidak sekalian belanja ponsel atau tas. Ada kawan menitip minuman juga. Harga satu liter di sini sama dengan harga seperempat liter di kota lain,” ujar Tomo, pelancong asal Pangkal Pinang.

Ia menunjuk pada harga ponsel yang rata-rata lebih murah 20 persen dari harga produk sejenis di luar Batam. Harga aneka tas lebih murah lagi, bisa selisih hingga Rp 200.000 per tas. Apakah semua barang itu asli? Untuk tas, hampir semua tahu di Batam adalah surga aneka produk palsu atau lazim disebut KW.

Tak hanya tas, sebagian produk elektronik juga diduga kuat palsu. Sebagian produk elektronik juga bukan barang baru. Produk-produk bekas pakai diolah lagi, lalu dikemas sebagai produk seolah-olah baru.

”Saya pernah mau beli lensa. Harganya memang relatif murah, penjualnya menyebut itu barang baru. Tetapi saya tidak yakin itu barang baru karena di bagian sirkuit penyambung dengan kamera ada bekas goresan. Tanda lensa pernah dilepas dari kamera. Di toko resmi di kota lain, saya tidak pernah melihat goresan seperti itu,” ujar pelancong lain, Riko.

Ia juga tidak terlalu yakin apakah ponsel-ponsel di Batam produk asli dan baru. Keraguan timbul karena hampir tidak ada penjual di Batam menyediakan garansi resmi untuk ponsel yang mereka jual. ”Mereka bilang ini produk BM (black market). BM dari mana kalau jualnya di tempat terbuka seperti di Lucky Plaza. Masa aparat diam saja kalau benar ada produk BM dijual bebas,” ujar Riko.

Soal harga memang sekilas lebih murah. Namun, ada ketidakpastian kualitas produk-produk tersebut. Bahkan, harga barang di Batam relatif mahal untuk ukuran produk selundupan. ”Kalau selundupan tidak bayar pajak yang bisa sama dengan harga produknya di luar Indonesia. Saya curiga ini bukan barang asli. Bahkan, mungkin bukan impor, melainkan hasil rakitan ulang di Batam,” ujar pelancong lain, David.

Soal potensi keberadaan barang ilegal di Batam memang relatif besar. Buktinya dalam sepekan terakhir, 350 unit ponsel aneka merek dan jenis disita petugas Bea dan Cukai Batam. Semuanya disita di Bandara Hang Nadim, Batam. Kepala Bidang Penyidikan dan Penindakan Kantor Bea dan Cukai Batam Kunto Prasti menuturkan, barang-barang itu disita dari tiga orang dalam waktu terpisah. Dari P (30) dan WS (30) disita 250 ponsel.

”Mereka akan naik pesawat tujuan Jakarta saat hari raya Idul Adha, 15 Oktober 2013. Menurut pengakuan mereka, barang didapat di Batam,” ujarnya, Jumat (18/10) di Batam.

Dua pria itu memasukkan 250 ponsel dalam enam koper. Karena curiga, petugas memeriksa isinya dan menemukan ratusan ponsel. Selanjutnya, pada Rabu (16/10/2013) disita 100 ponsel dari BRH (39). Semua ponsel itu juga akan dikirimkan ke Jakarta oleh pekerja di perusahaan yang melayani kargo di Bandara Hang Nadim, Batam. ”Barang disimpan dalam dua kardus,” ujar Kunto.

Tangkapan itu bukan yang pertama. Pada awal September 2013, disita 228 ponsel berbagai merek dan jenis. 

Sumber : http://regional.kompas.com

Tuesday, October 15, 2013

Kode Pos Kota Batam


Kode Pos BATAM KOTA
1 SEI PANAS (Eks Bukit Jodoh) 29456
2 BELIAN 29464
3 TELUK TERING 29461
4 SUKAJADI 29462
5 BALOI PERMAI 29463
6 TAMAN BALOI (Pec. Baloi Permai) 29463

Kode Pos BATU AMPAR
7 KAMPUNG SERAYA 29454
8 BATU MERAH 29452
9 TG. SENGKUANG (Eks Bkt Senyum) 29451
10 SUNGAI JODOH 29453

Kode Pos BATU AJI
11 BUKIT TEMPAYAN (Pec. Tiban Asri) 29424
12 BULIANG (Pec. Tiban Asri) 29424
13 KIBING (Pec. Tiban Asri) 29424
14 TANJUNG UNCANG 29423

Kode Pos BELAKANG PADANG
15 SEKANAK RAYA (Pec. Blk.Padang) 29411
16 TG. SARI (Pec. Blk.Padang) 29411
17 KASU 29415
18 PECONG 29414
19 PEMPING 29412
20 PULAU TERONG 29415

Kode Pos BENGKONG
21 BENGKONG LAUT 29458
22 TG. BUNTUNG (Pec. Bengkong Laut) 29458
23 BENGKONG INDAH (Eks. Harapan Baru) 29455
24 SADAI (Eks. Bengkong Harapan) 29457

Kode Pos BULANG
25 PULAU BULUH 29471
26 BATU LEGONG 29474
27 BULANG LINTANG 29471
28 PANTAI GELAM 29473
29 TEMOYONG 29475
30 PULAU SETOKOK 29476

Kode Pos GALANG
31 AIR RAJA (Galang Baru) 29484
32 SUBANG MAS 29483
33 SEMBULANG 29481
34 SIJANTUNG 29485
35 REMPANG CATE 29482
36 KARAS 29486
37 GALANG BARU 29484
38 PULAU ABANG 29487

Kode Pos LUBUK BAJA
39 BATU SELICIN 29441
40 LUBUK BAJA KOTA 29444
41 BALOI INDAH (Eks. Pangkalan Petai) 29442
42 KAMPUNG PELITA 29443
43 TANJUNG UMA 29445

Kode Pos NONGSA
44 BATU BESAR 29466
45 SAMBAU 29466
46 NGENANG 29468
47 KABIL 29467

Kode Pos SAGULUNG
48 TEMBESI 29434
49 SEI LEKOP 29434
50 SEI BINTI 29434
51 SAGULUNG KOTA 29439
52 SEI LANGKAI 29434
53 SEI PELUNGGUT 29434

Kode Pos SEI BEDUK
54 TANJUNG PIAYU 29437
55 DURIANGKANG 29437
56 MANGSANG 29437
57 MUKA KUNING 29433

Kode Pos SEKUPANG
58 PATAM LESTARI 29427
59 SUNGAI HARAPAN 29421
60 TANJUNG PINGGIR 29428
61 TANJUNG RIAU 29422
62 TIBAN INDAH 29426
63 TIBAN LAMA 29425
64 TIBAN BARU 29425

Sumber : http://batamkaskus.blogspot.com

Thursday, October 3, 2013

Batam Technoplex Alternatif Dunia Pendidikan di Batam


Yayasan Pendidikan Telkom/YPT yang berbasis di Kota Bandung, melalui Direktorat Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen), berencana membangun kawasan pendidikan di Kota Batam dengan nama Batam Technoplex.

Menurut Ketua YPT Johni Girsang M.Sc, kawasan pendidikan ini akan memadukan pendidikan dari mulai TK, SD, SMP, SMA dan SMK, hingga akademi dengan prioritas di daerah Tiban karena lahan luas masih tersedia di kawasan tersebut.
“Kami ingin ada integrasi pendidikan dengan tujuan akhir menjadi pemasok sumber daya maupun ilmu bagi Telkom University yang berada di Bandung Technoplex kawasan Buah Batu,Kota Bandung,” katanya dalam rapat koordinasi/rakor perumusan rencana kerja manajerial dan anggaran Dikdasmen YPT tahun 2014 di Hotel Haris, Batam, 30 September-2 Oktober 2013.
Turut hadir dalam acara tersebut Director General Affair YPT Dedi Supriadi, Director PSE YPT Imelda Tirra Usnadibrata, VP Education Planning & Developement Dikdasmen PSE Sophia Yuliantie Sigit, AVP Education Planning Developement & Regulation PSE Suharsono, staff PSE, serta sejumlah kepala sekolah di bawah Dikdasmen dari seluruh Indonesia.
Menurut Johni, integrasi pendidikan sebagai implementasi konsep one pipe education system akan menguntungkan semua pihak, terutama siswa dan orangtua siswa. Sebab, proses pendidikan akan berlangsung terarah dan fokus dari awal hingga akhir.
Di sisi lain, kata Johni, penerapan konsep ini juga selaras dengan program mahakarya PT Telkom, Tbk (sebagai induk YPT) di bidang sumber daya manusia dengan menciptakan pendidikan berkualitas yang terjangkau di bawah kendali YPT.
“Ini pun selaras dengan konsep national university, dimana Telkom University nanti bukan hanya ada di Bandung, tapi juga akan dibuka cabangnya di Medan, Balikpapan, dan Makassar. Karena itulah, pembangunan komplek pendidikan dasar dan menengah harus dimulai,” katanya.
Imelda Tirra Usnadibrata menambahkan, sejumlah arahan rencana kerja untuk tahun depan, selain mendirikan Batam Technoplex, juga berencana membangun konsep pendidikan dasar menengah terintegrasi lainnya di Purwekerto dan Manado.
“Bahkan kami juga berencana go international, yang akan dijajaki adalah negara Sudan Selatan di Afrika mulai Oktober nanti. Tidak menutup kemungkinan kami akan dirikan TK, SD, dan semua jenjang Telkom School di negara tersebut,” katanya.
Menurut dia, pengembangan tersebut sangat memungkinkan jika mengacu potensi yang dimilikinya. Saat ini, Dikdasmen YPT mengelola 44 sekolah terdiri dari 31 Taman Kanak-kanak dan Playgroup, 1 SD, 1 SMP, 1 SMA, 3 SMK Pariwisata, dan 7 SMK Telkom.
Sekolah sebanyak itu tersebar di 37 kota di puluhan kota dari Pematang Siantar, Sumut hingga Jayapura, Papua. Juga, 44 sekolah tersebut telah eksis puluhan tahun di sedikitnya 10 provinsi di seluruh Indonesia.
“Karena itulah, mari kita samakan visi dengan bekerja keras dan berdoa. Saya meminta waktu kepada semua kepala sekolah, guru, dan seluruh pihak memberi kemasukan, juga berbagi kunci sukses penerapan program,” kata direktur yang belum dua bulan menjabat ini.
Johni Girsang mengungkapkan  seluruh target tadi bisa tercapai jika diseminasi nilai-nilai budaya kerja di Dikdasmen terus disesuaikan dengan budaya kerja PT Telkom, Tbk, sebagai induk perusahaan.
Salah satu yang ditekankan adalah program sadar budaya, peningkatan kompetensi, dan pembentukan karakter personel. Selain itu, harus terus berupaya menjaga performa tiap entitas di bawah Dikdasmen, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah siswa.
Pendapatan diupayakan semakin mandiri, sebab jika terus disubsidi, maka tidak akan memunculkan prestasi individu maupun sekolah.
“Dari sisi jumlah siswa, tolong ikuti gaya Robi Johan, eks Dirut Garuda Indonesia. Dia tiap malam sediakan waktu mikirin mengapa Garuda waktu itu rugi terus sampai akhirnya untung. Jadi, pikirkanlah terus bagaimana caranya makin maju sekolah-sekolah kita,” pungkasnya. 

Related Posts